Kamis, 19 Januari 2012

Surga Dibalik Tanah Leluhur

http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/408970_2241248289875_1808107891_1443835_1944173671_n.jpg
 
SURGA DIBALIK TANAH LELUHUR


Sungguh sangat menakjubkan alamnya yang begitu
Mempesona seakan-akan menjadikan hidup ini begitu
Bermakna bila mengunjungi wisata alam pucak .
Keindahan  panorama alam sungguh  menentramkan hati
Bagi para pengunjungnya.
Sulawesi selatan  merupakan salah satu daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatwan baik lokal maupun mancanegara. Daerah yang dinahkodai Dr. Syahrul Yasin Limpo saat ini menjadi tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi oleh masyarkat, hal ini dapat dilihat dengan  makin meningkatnya indeks pemasukan  daerah. Salah satu  tempat yang kunjungi adalah wisata pucak yang terletak disebelah selatan kota makassar tepatnya dikabupaten maros. Tempat ini tidaklah sekaliber dengan Permandian Bira, Bantimurung, lekjak dikabupaten Soppeng.  Namun demikian tempat ini tidaklah kalah  bersaing dengan  mereka, sebab didalamnyaya juga memiliki panorama alam tersendiri yang mampu mendiagnotis setiap pengunjung yang pernah  menginjakkan kakinya disana. Bentangan alam yang memanjang dari barat daya ke timur laut dengan luas mencapai kira-kira sepuluh hektar mempunyai banyak vegetasi alam yang hidup di dalamnya seperti penangkaran  hewan, pembiakan tumbuh-tumbuhan, pembiakan ikan dan masih banyak lagi yang lainnya.
POSISI DAN JENIS TRANSPORTASI MENUJU KE DAERAH PUCAK.
Daerah ini merupakan salah satu daerah  yang terletak disudut kota makassar letaknya sangat strategis dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan  roda empat.  Daerah  ini berada dikabupaten Maros kecamatan Tompo Bulu kota makassar. Tempat ini sangat mempesona dan memikat hati para pengunjungnya . Di sana akan banyak ditemukan berbagai vegetasi alam seperti, pinus, jeruk, kelapa dan masih banyak lagi yang lainnya seperti adanya sekumpulan  hewan yang telah disangkarkan  oleh pihak pengelola sehinggga kita dapat berinteraksi secara langsung tanpa ada rasa kekawatiran. Hal ini dimaksudkan agar para pengunjung dapat mengetahui secara langsung tentang bagaimana bentuk, sistem adaptasi yang dilakukan oleh suatu spesies terhadap organisme lain baik secara morfologi maupun fisiologinya. Dengan demikian, manusia sebagai salah satu makhluk primadona yang dicap sebagai makhluk perpanjangan tangan Tuhan dapat memiliki pemahaman yang lebih terhadap konsep alam. Sehingga diharapkan nantinya dapat memiliki kepekaan sosial dalam usaha mempertahankan kelestarian alam yang selama ini mulai punah.  
Bagi anda yang ingin melancong ke tempat wisata yang begitu menakjubkan ini sangatlah  mudah. Jangkauannya sangat strategis, dimulai dari dermaga darat dengan menggunakan  kendaran roda empat dari berbagai arah disudut kota makassar, menyusuri ruas jalan masuk ke tol hingga sampai ke asrama Kostrad  dikariango. Lokasi ini akan nampak dari kejauhan dengan bentangan alam yang eksotik penuh dengan warna pelangi, naynyian burung-burung akan menyambut kedatangan tamu sanga raja tanpa ada perebadan silsilah. Seperti yang kami lakukan  pada saat mengikuti  praktikum  lapangan mahasiswa  Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri Alauddin  Makassar  salah satu  mata kuliah  yang mengkaji tentang Ekologi Hewan dan Botani Tumbuhan Tinggi  sangatlah menyenangkan , selain perjalanannya yang mengasikkan  rasa kebersamaan juga dapat memberikan kontribusi dalam  mempererat rasa persaudaraan  sekaligus memperbaiki citrah mahasiswa di tengah masyarakat yang selama ini  identik dengan tindakan anarkisme.  Sebab tak dapat dipungkiri bahwa mata kuliah yang begitu ketat  ditambah dengan tugas-tugas lain yang  juga tak lepas dari  pekerjaan pokok seorang mahasiswa ,  terkadang membuat kita stres seakan-akan hidup ini terbatasi oleh waktu. Akibatnya banyak  diantara kita yang mengalami depresi ( putus harapan ) karena hanya berkutat pada satu bidang yang tak kunjung berakhirnya, merasa suntut, dan yang lebih parah  lagi kalau  mereka sudah  masuk dalam kategori malas. Sehingga untuk mengatasi hal ini diperlukan  adanya relaksasi penyegaran ( refresing ) otak.
SARANA DAN PRASANA
Bagi anda yang ingin ke sini tidak usah mikir,walau tempat ini hanya dihuni oleh sekitar 10 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sekitar 30 orang disediakan berbagai fasilitas, baik fasilitas penginapan maupun fasilitas lainnya. Berbagai fasilitas lainnya telah tersedia, seperti danau  tempat pemancingan, cafe, kolam renang, aula tempat penyelenggaraan  rapat dan  rumah batu /kayu yang masih bersifat semi permanen sebagai guest house bagi wisatawan . Yang  jelas keanekargaman  hayati  yang terdapat dalam  lokasi  ini sangatlah ideal bagi mereka yang ingin melakukan camping atau sekedar bersantai sekaligus melakukan pengamatan terhadap koleksi alam yang selama ini menjadi buruan orang. Mulai dari penangkaran biota laut, tumbuh-tumbuhan, jenis hewan  hingga pengunjung akan  bercengkara secara langsung dengan hiruk pikuknya cepakan sayap burung merpati yang banyak  menghiasi dinding-dinding rumah yang terdapat ditempat tersebut. Wisata kuliner juga menyediakan berbagai makanan khas ala makassar semuanya tersedia dengan ramuan yang tradisional dengan harga yang masih terjangkau pula lengkap dengan menu  pilihan.  Walaupun fasilitas yang  disediakan  masih sangat terbatas, bagi kami yang menyenagkan adalah suasana alami yang tergambar di dalamnya. Sikap pengelola yang ramah  menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung  untuk datang ke tempat ini. Kaya dengan  budaya alam,  indah  dengan  untaian permadaninya seakan-akan menjadikan  tempat  ini sebagai surga ditelaga angin mammiri  yang telah terdepak dari tanah bebatuan. Begitulah mungkin ungkapan yang dapat kita gambarkan bagi mereka yang pernah mengunjungi tempat wisata ini. Jadi rugi loh kalo ndak mengunjunginya. 

Minggu, 08 Januari 2012

Peran Mahasiswa Biologi Terhadap Kemajuan Su-sel


Peran Mahasiswa Biologi Bagi Kemajuan Sulawesi Selatan
Konsep pengembangan ilmu pengetahuan yang berbasis bio tekhnologi terus ditumbuhkembangkan” bak air yang tak pernah surut dari badannya. Hal ini sangatlah mendasar sebagai bentuk responsip terhadap perkembangan zaman yang dari waktu ke waktu terus mengalami pergeseran. Berangjak dari konsep tersebut, maka kedudukan  mahasiswa pendidikan biologi yang dipandang sebagai salah satu pilar intelektual, hendaknya dapat memberikan kontribusi  dalam merumuskan kembali sendi-sendi kehidupan civil sosiate yang selama ini masih terkotak katik. Sebab kalau kita merunut ke belakang, dalam meneropong kembali sejarah perjalanan asal usul kehidupan umat manusia, maka sepertinya kita akan diperhadapkan dengan munculnya ribuan cerita klasik dan dogmatisasi yang kesemuanya belum bisa memberikan informasi secara jelas. Dalam konteks tersebut, maka pendekatan-pendekatan persuasif akan tetap menjadi bahan rujukan dalam rangka memberikan pemahaman kolektif terhadap berbagai kesulitan yang sedang dihadapi. Dengan sebuah asumsi, bahwa kabur gelapnya suatu wacana nantinya akan dapat terurai juga, tergantung dari sudut mana kita akan memulainya asalkan kita tidak mudah berapriori terhadap hal-hal yang selama ini masih dianggap tabuh.
Dari kenyataan ini, maka tesis awal yang didapatkan dapat  dijadikan kesimpulan bahwa secara harfiah biologi adalah ilmu tentang kehidupan yang telah berakar dari dalam diri manusia. Pengejawantahan ilmiah dari kecenderungan manusia yang merasa mempunyai hubungan dan tertarik pada semua bentuk kehidupan. Fakta ini tak dapat dipungkiri sebab memang kehadirannya merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat menerjemahkan beberapa pokok masalah yang selama ini masih dianggap semi abstrak. Misalnya terkait dengan proses pembentukan bumi, dan proses penciptaan manusia itu sendiri yang merupakan aktor utama dan sekaligus pemimpin kolektif atas segala fasilitas kehidupan yang telah tersedia secara ajaib di planet istimewa ini. Implementasi dari ilmu terapan ini memang diperuntukkan bagi orang-orang dengan pemikiran yang selalu bertualang. Biologi akan mengajak kita memasuki dunia mikroskopis yang dihuni oleh unit-unit dasar dari organisme yang disebut sel serta memasuki kerajaan sub mikroskopik yang lebih kecil lagi dan dihuni oleh molekul-molekul yang menyusun sel tersebut. Kemudian perjalanan intelektual juga mengajak kita mundur ke masa lalu, karena biologi tidak hanya membahas tentang kehidupan masa kini tetapi juga membahas sejarah bentuk-bentuk purbakala yang sudah berumur hampir 4 milliar tahun yang lalu.

Penemuan mutakhir yang sedang membludak akibat dari munculnya biologi moderen adalah kemampuan para ahli dalam mengungkap sejumlah misteri kehidupan yang dikategorikan bersifat menantang, seperti adanya rekayasa genetika, kloning, perkawinan silang, pewarisan sifat ( hereditas ), dan sampai pada tahap pembantahan Harun Yahya terhadap teori evolusi yang dikemukakan oleh Carles Darwin. Pembantahan ini sekaligus menutup spekulasi bahwa manusia itu berasal dari seekor kera yang menurut Darwin terjadi karena adanya evolusi alam. Sedangkan penguatan dari teori ini didasarkan pada perbedaan kromozom yang dimiliki oleh manusia dengan spesies hewan alainnya, sehingga sangat mustahil jika pembentukannya terjadi secara gamblang. Buktinya adalah mengapa sampai pada saat sekarang ini masih ada jenis kera yang hidup benua biru ? Bukankah sekian abad yang lalu mereka telah mengalami modifikasi atau terperialisasi menjadi satu bentuk spesies yang lebih maju? Ataukah fenomena ini hanya sebatas pendangkalan sejarah yang tidak bisa kita retaskan keberadaannya, lantaran banyak diantara kita yang masih terdoktrinisasi oleh faham tertentu yang keabsahannya masih diragukan. Dan yang paling memprihatinkan lagi adalah mereka masih hidup dalam keadaan primitif tidak mengalami perkembangan yang cukup berarti, baik dari segi bentuk maupun fungsinya. Uraian di atas kembali memberikan penegasan, bahwa manusia tetaplah berasal dari manusia dan kera tetaplah kera yang berasal dari moyangnya sendiri. Walaupun pada prinsipnya, keduanya hampir memiliki persamaan secara morfologi.
Sehingga dalam menyikapi setiap pokok permasalahan yang pada ujung-ujungnya sering berakhir dijalan kebuntuan yang disebakan karena tidak adanya titik temu yang dapat memisahkan, maka diperlukan adanya telaah khusus yang sifatnya komprehensif. Artinya tidak bersifat secara parsial yang hanya didasarkan pada satu bahan referensi. Metode ini sebagai salah satu bahan rujukan yang dapat dijadikan sebagai tesis dalam rangka mengurangi meluasnya sikap fanatisme pemikiran yang bersifat otoriter. Sebab dalam pandangan praktisi pendidikan kita saja, yang saya kutif dalam bukunya Beliau mengatakan bahwa tantangan terberat yang akan dihadapi oleh dunia pendidikan di era digital seperti sekarang ini adalah sulitnya kita dalam mensintesiskan sebuah landasan teologis yang nantinya dapat diterima secara rasional oleh masyarakat global. Hal ini dikarenakan seringnya terjadi benturan pemahaman yang berbeda-beda dalam memberikan penafsiran terhadap objek yang sedang dikaji. Oleh karena itu pendekatan persuasip yang nilai subtansinya dapat memberikan penguatan terhadap hasil yang dicapai akan tetap dijadikan sebagai bahan variabel guna memberikan kepemahaman yang bersifat subjektif. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam memaknai sebuah pendapat.
Akan tetapi yang menggelitik dan saya pikir sangat menarik adalah ketika sebagian dari perkembangan biotek mutakhir ini dianggap sebagai bagian dari pengrusakan sebuah etika. Sebab dalam kaitannya dengan agama, terkadang pencapaian ini dianggap sebagai pelecehan terhadap syariat islam. Sebut saja misalnya, Kloning, Kb atau Sejenis Bayi Tabung yang selama ini menjadi alternatif dari sekian banyak orang untuk mendapatkan keturunan. Penulis dalam kapasitasnya sebagai pengantar materi, akan tetap menyadari bahwa untuk menguraikan pertanyaan-pertanyaan di atas, sepertinya kita akan diperhadapkan dengan hadirnya ribuan cerita klasik yang tak berujung habisnya. Cerita klasik ini seolah-olah akan menjadi dinding pembatas  yang sulit ditembus oleh pandangan logika, sebab dalam penataannya mereka sudah terikat dengan dogma yang nilai subtansinya sudah mampu disejajarkan dengan hasil penemuan ilmiah moderen.
Rekan intelektual muda yang haus dengan sumber pengetahuan. Ada dua contoh kasus yang coba saya angkat terkait dengan sub materi dalam penulisan artikel ini. Mudah-mudahan keduanya bisa menjadi bahan interpretasi dalam merefleksi kembali beberapa pesan moril yang coba kami keterjemahkan dalam bentuk tulisan. Terkait dengan gejolak alam yang sekarang ini sering memperlihatkan batang tajinya, mungkin semua itu banyak mengandung makna namun sangat sulit ditebak.
Seharusnya kita banyak belajar pada hewan
Pernyataan di atas merupakan bahan renungan, sekaligus tamparan bagi kita semua khususnya dalam menyingkap beragam rahasia kehidupan yang penuh dengan misteri terutama yang nampak pada spesies lain selain dari manusia. Makna filosofi yang tersirat di dalamnya sangat menyentuh dengan keberadaan kita sebagai makhluk sosial. Semut dan burung camar misalnya,  dua contoh refresentatif yang  mewakili sekian banyak spesies ini bisa kita jadikan sebgai contoh teladan. Kedua organisme ini sama-sama memiliki keunikan. Semut walaupun ukurannya sangat kecil tapi mampu memindahkan beban yang ukurannya jauh lebih besar dari berat tubuhnya, sisi ini dapat dilihat dengan semangat kebersamaannya dalam memikul beban yang berat. Sedangkan burung camar ciri khasnya adalah pada musim paceklik, jenis organisme ini rela menyayat tubuhnya sampai darahnya tumpah keluar demi memberi makan kepada anak-anaknya dan tak lama kemudian ia pun akan mengalami kematian. Sungguh sangat luar biasa dalam ukuran jenis hewaniah.
Kemudian contoh refresentatif lainnya yang patut dijadikan sebagai teladan adalah cacing tanah. Walaupun dalam kesehariannya hidupnya hanya dihabiskan di dalam tanah lumpur dan dianggap sebagai hewan kotor, namun justru keberadaannya berguna terhadap manusia yaitu kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyubur tanah. Kedua fenomena ini telah memberikan gambaran bahwa hewan dilihat dari segi tingkah lakunya ternyata masih memiliki rasa dehumanisai apatah lagi terhadap sejenisnya . Lalu bagaimana dengan manusia yang memiliki latar belakang sebagai makhluk berpendidikan kelas tinggi !  Bukankah tanggung jawab dan perannya jauh lebih besar ketimbang dengan mereka. Kesemua itu merupakan tanggung jawab yang secara moril telah tersemat di atas pundak kita masing-masing. Sehingga tak khayal jika dikatakan bahwa populasi manusia merupakan khalipatun fil ard yang telah diproklamirkan oleh Allah jauh sebelum kita dilahirkan.
Sains dan tekhnologi juga tak lupa kami jadikan sebagai bahan pengantar dalam penulisan artikel ini terutama terkait dengan munculnya isu pemanasan global. Global Worming hampir setiap harinya menghiasi dinding media, baik media cetak maupun elektronika. Sehingga wacananya begitu menarik untuk terus diperbincangkan di tengah khalayak orang banyak. Betapa tidak kerusakan fatal yang terjadi dalam satu batas teritorial negara akan berimbas buruk terhadap beberapa daerah lainnya termasuk di indonesia. Sehingga hampir dipastikan seluruh negara dibelahan bumi ini akan turut andil dalam usaha mensosialisasikan penanaman seribu pohon dan beberapa tindakan lainnya terkait dengan terjadinya kerusakan alam.. Langkah ini diambil sebagai bahan antisifasi dalam mencegah meluasnya pengrusakan vegetasi alam. Dan adapun beberapa aktivitas manusia yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan adalah sebagai berikut :
a.       Penebangan hutan secara ilegal
b.      Penggunaan gas karbon monoksida ( CO ) secara berlebihan
c.       Rusaknya lapisan ozon
d.      Dan meningkatnya efek rumah kaca
Penipisan lapisan ozom yang disebabkan oleh adanya pencemaran kloro fluoro karbon ( CFC ), yang digunakan dalam pendinginan ruangan ( AC ), lamri pendingin  ( kultas ), dan alat pendingin lainnya.  Rusaknya lapisan ozon mengakibatkan munculnya penyakit kanker kulit dan mutasi pada manusia. Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas di atmosfer, maka akan semakin banyak pula panas yang terperangkap di bawahnya. Jika peningkatan suhu bumi ini terus meningkat maka keberadaan ekosistem yang ada di dalamnya akan terancam punah sebab di dalamnya sudah tidak ada lagi keseimbangan
Mengacu pada peningkatan kualitas mahasiswa pendidikan biologi yang makna otentiknya  “ menjadikan mahsiswa sebagai barometer dalam mengukur prestasi yang dicapai dalam kehidupan masyarakat. Maka penulis akan memulainya sebuah dengan sebuah pertanyaan : Bagaimana peran mahasiswa biologi dalam kapasitasnya sebagai agen of change dan sosial of control. Dan apa saja yang dapat dilakukan sehingga kehadiran kita di tengah lapisan masyarakat tidak menjadi sampah yang mubazzir khusunya daerah sul-sel ! Pertanyaan ini sangat mendasar sebagai langkah awal dalam menapak sepak terjang,. sejauh mana kita berbuat untuk negara Sejalan dengan itu nafas dari perjuangan mahaiswa adalah harus dilandasi dengan tindakan nyata sesuai dengan semangat yang diwariskan oleh para pendahulu kita bukan Cuma nyanyian senda gurau.
Mahasiswa merupakan Agent of Community Enpowerment, harus terlibat dalam pemecahan masalah pembangunan daerah dan nasional untuk kesejahteraan masyarakat dan harus mendapatkan pengalaman empirik untuk mengelola pemecahan masalah pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Mahasiswa juga merupakan aset bangsa sehingga dituntut untuk kritis, akomodatif, responsif, dan reaktif. Paling tidak dapat menjadi problem solver terhadap permasalahan pembangunan. Selain itu, mahasiswa sebagaiAgent Of Change sepatutnya  memiliki semangat bekerja dan cita-cita tinggi untuk sukses dalam berbagai hal. Apa lagi memasuki era globalisasi ini, mahasiswa lebih dituntut agar mampu mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki daya saing yang tinggi dalam masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk mengabdikan diri ketika berada di dunia masyarakat yang jumlahnya jauh lebih kompleks  dibanding dengan dunia  kampus yang jumlah presetasenya jauh lebih kecil.
Pembangunan mahasiswa mempunyai peran strategis dalam mendukung peningkatan ekonomi negara yang berkualitas. Mahasiswa merupakan generasi penerus, penanggung jawab dan pelaku pembangunan masa depan. Kekuatan bangsa di masa mendatang tercermin dari kualitas sumber daya mahasiswa saat ini. Untuk itu, mahasiswa harus disiapkan dan diberdayakan agar mampu memiliki kualitas dan keunggulan daya saing guna menghadapi tuntutan, kebutuhan, serta tantangan dan persaingan di era global terutama dalam bidang ekonomi. Untuk membentuk mahasiswa yang memiliki nilai integritas dan senantiasa bersikap loyalitas diperlukan sebuah wadah yang dapat menaunginya. Wadah yang kami maksud disini adalah sejenis badan usaha yang dapat digeluti sehingga nantinya dapat memberikan kepuasan terhadap diri sendiri maupun orang lain bukan malah sebaliknya yaitu terlena dengan kehidupan ala barat-baratan yang ditandai dengan munculnya sikap hedonisme yang merupakan warisan kaum kapitalisme.  Sebab, dalam kehidupan sehari-hari hanya segelintir orang yang mau berusaha secara kolektif dengan mencoba mengasah kemampuan, memeras otak dan keringat agar kelak bisa membangun ekonomi bangsa khususnya daerah sulawesi selatan.
Mahasiswa Sebagai Aktor
      Berkaca pada pepatah melayu lama, sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang. Maka tentunya perlu dibentuk kesadaran kolektif terhadap bangsa ini mengenai eksistensi, kemandirian dan harga diri bangsa.  Artinya, mahasiswa semestinya menjadi pionir-pionir dalam praktik ekonomi bangsa. Misalnya menjadi calon entrepreneur muda yang tangguh di kalangan mahasiswa yang mampu membangun usaha mandiri dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan bekal kemampuan berwirausaha, di saat lulus nanti mahasiswa akan siap untuk terjun menghadapi dunia bisnis. Bukan hanya semasa mahasiswa, selepas kuliah nanti peran sebagai pionir semestinya tetap dilakukan Dengan adanya pionir-pionir ini yang seiring dengan waktu diharapkan semakin banyak, masyarakat yang dapat disejahterakan dan ikut secara langsung berperan bagi ekonomi bangsa. Dalam mengembangkan perannya sebagai actor dalam memajukan ekonomi bangsa, mahasiswa harus mengasah berbagai kemampuan yang dimilikinya, diantaranya adalah menjadi motifator, membiasakan diri bekerja secara ekstra, tekun, ulet, dan pantang menyerah dan yang terakhir adalah menguasai bidang tekhnologi moderen. Sebab tak dapat dipungkiri keberhasilan seseorang dalam level moderenisasi tak lepas dari peran ilmu dan tekhnologi. Intinya pengetahuan akan informasi akan turut andil dalam memajukan prestasi mahasiswa apa pun itu bentuknya. 
Mahasiswa sebagai motivator
Bentangan alam yang begitu luas dan kaya dengan sumber daya alam menjadikan negara ini sebagai negara besar dengan jumlah vegetasi alam yang melimpah ruah. Pelaksanaan otonomi daerah yang selama ini masih dianggap kurang maksimal telah menjadikan pembangunan ekonomi  terutama di daerah-daerah kecil sering terhambat. Akibatnya muncul rasa putus asa terutama pada masyarakat  yang sering mengalami kegagalan dalam usaha peningkatan taraf hidupnya. Disinilah diperlukan motivasi terus-menerus, terutama para mahasiswa untuk tidak mudah putus asa dalam membangun ekonomi bangsa yang dimulai dari masyarakat kecil dahulu, seperti dalam membentuk usaha-usaha kecil menengah (UKM). Sebagai generasi intelektual yang berkompeten, mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif untuk mendorong pembangunan perekonomian di pedesaan. Terutama dengan disiplin ilmu yang dimilikinya selama berada dibangku kuliah, mampu menjadi modal memotivasi masyarakat agar bekerja keras membangun desa. Sebab selain berperan sebagai motivator dan fasilitator,  mahasiswa juga dipandang sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki reputasi baik,  maka dituntut untuk selalu bersikap kristis dalam proses pembangunan ekonomi. Jadi, penekananya adalah sebelum terjun ke masyarakat terutama dalam hal menjadi motivator hendaknya mahasiswa memiliki sejumlah kriteria, antara lain, memiliki kemampuan memanejemen organisasi, leader shif, kapasitas, kecakapan ( skill ) dalam berkomunikasi. Sedangkan faktor pendukung lainnya adalah memiliki pengetahuan ( wawasan ), pengalaman ( experience ), kemampuan menggalang solidaritas, dan kemampuan dalam memecahkan masalah.
Mahasiswa sebagai garda terdepan
Sesuai dengan ruang lingkupnya mahasiswa biologi memiliki peran sentral dalam memajukan ekonomi bangsa. Salah satunya dengan berusaha mealakukan penelitian terhadap beberapa hal yang dianggap urgen sesuai dengan konsepnya  yaitu : pengembangan tekhnologi moderen, kesehatan dan sampai pada pengenalan tempat-tempat wisata yang ada di sul-sel. Hasil penelitian ini kemudian dipublikasikan sekaligus sebagai bahan promosi tentang keragaman budaya yang ada ditanah air kita. Akses ini akan memberikan banyak peluang kepada investor asing untuk berkunjung ke tempat yang dimaksud. Dan sebaliknya pemerintah juga tidak boleh tinggal diam dalam melihat kreasi mahasiswa yang coba dikembangkannya.  Paling tidak dengan memberikan apresiasi, baik dalam bentuk uluran dana, fasilitas, maupun penghargaan secara moril. Apresiasi ini akan memberikan efek positif terhadap perkembangan mental mahasiswa Sebab secara tidak langsung akan dapat memacu semangatnya untuk senantiasa mencari terobosan baru dalam menciptkan lapangan. Penciptaan lapangan kerja ini sangat penting dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran.   






Senin, 02 Januari 2012

Coretan Tangan


BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA
Ungkapan di atas merupakan salah satu bahan konsumsi publik yang masih sering diperbincangkan dikhalayak orang banyak. Entah benar atau tidaknya, yang jelas konsep dari pemahaman tersebut telah lahir dan di interpretasi sebagai bagian terpenting dalam menerjemahkan arti sebuah kehidupan. Sehingga dalam menyikapi berbagai persoalan kehidupan sosial yang begitu ekstrim dan nyata kita tidak lagi menjadi penonton tetapi paling tidak dapat pelaku dalam objeknya. Berangjak dari konsep tersebut maka pemberian makna terhadap suatu objek akan menjadi sangat penting untuk ditelaah kembali asalkan kita tidak apriori terhadap sesuatu hal yang selama ini masih dianggap tabuh.  Dengan maksud dan tujuannya hanya semata-mata untuk menggali kembali beberapa sumber keilmuan yang selama ini terpendam. Sebab Al- Qur’an dalam berbagai teksnya pun jauh-jauh sebelumnya telah mampu memberikan sinyal “ Bahwa Dia tidak menciptakan semua ini dalam keadaan sia-sia melainkan terdapat pemaknaaan nilai terhadap pilosofi yang dikandungnya”. Konteks ayat tersebut memberikan penafsiran agar kita ini senantiasa belajar terhadap alam apapun itu bentuknya. Sebab, saya yakin dan percaya cara inilah yang nantinya akan dapat menghantarkan kita untuk senantiasa mencari tau tentang banyak hal, terkait dengan beberapa pokok masalah yang selama ini masih dianggap tabuh tentunya dengan menggunakan berbagai meteodologi pendekatan tergantung dari sudut mana kita memulainya.
Dan untuk menguraikan pertanyaan di atas, maka penulis akan memulainya dengan menyajikan sebuah prolog sederhana yaitu “ Benarkah seorang anak yang terlahir dari rahim Ibunya memiliki sifat yang hampir sama dengan induknya “ Dengan asumsi bahwa apa yang dimiliki oleh setiap individu merupakan turunan dari induknya yang oleh sebagian orang menyebutnya dengan istilah adanya peristiwa hereditas atau pewarisan sifat. Nah, untuk menjawab pertanyaan di atas tentunya diperlukan beberapa pendekatan baik secara sains maupun dalam pandangan agama yang diyakini sama-sama memiliki hubungan timbal balik ( bersimbiosis mutualisme ). Kedua sumber tesebut nantinya akan dijadikan sebagai bahan rujukan guna memberikan penguatan terhadap beberapa fakta agar hasil yang diketemukan nanti tidak lagi bersifat fiktif belaka atau dipandang sebagai dongeng melainkan memiliki nilai kolektif yang relativitasnya valid karena ada sinergitas antara teori dengan praktek yang dilakukan dengan menggunakan observasi secara langsung.  Kemudian analogi yang kedua adalah “ Bahwa seorang anak yang terlahir bagaikan kertas putih yang tak bergaris “ yang di dalamnya hanya berisikan sebuah naluri ( insting )  “ apakah bentuknya baik atau buruk.” Jadi, jika kedua analogi tersebut di atas hanya dipahami secara verbal maka nantinya kita akan sampai pada suatu kesimpulan awal bahwa induk yang baik pasti akan menghasilkan bibit yang baik pula dan sebaliknya  induk yang tidak berkualitas pasti akan menghasilkan bibit yang tidak berkualitas pula. Artinya, baik dan buruknya seseorang tergantung dari pembentukan gen yang kemudian disuplai oleh induknya kepada keturunannya.
Lalu bagaimana dengan lingkungan yang juga memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter seseorang !! Bukankah hal ini dapat memberikan warna terhadap alam pemikiran manusia ? Atau jangan-jangan hal ini hanya sebatas simbol yang sengaja Allah hadirkan untuk kita sebagai bahan acuan dalam membaca asmanya ! Dan bisa jadi masalah ini merupakan skenario awal yang telah didesain secara sempurna oleh Tuhan sang pencipta. sehingga kebenarannya dianggap sebagai ketetapan nyata yang sudah tidak dapat ditolerir, lantaran kesemuanya telah terikat dengan takdir yang telah digariskan oleh Allah di atas tangan kita masing-masing !! Wallahu alam hanya Allah yang maha mengetahuinya yang jelas separuh dari sifat yang kita miliki telah tercetak semenjak terjadinya proses pembuahan ( fertilisasi ) yang dilakukan  oleh kedua orang tua yakni  fase bertemunya antara sel sperma dan sel ovum yang diyakini sebagai cikal bakal terbentuknya individu baru. Kedua analogi inilah yang akan kami sajikan dalam usaha menelusuri sejauh mana kebenaran fakta yang dikemukakan oleh para pakar terkait dengan pokok masalah yang sedang dikajinya dan seberapa jauh kebenaran wahyu yang disampaikan melalui pesan-pesan morilnya.
KONSEP DASR
Peletakan dasar ilmiah melalui percobaan sistematik baru dilakukan pada paruh akhir abad ke-19 oleh Gregor Johann Mendel. Ia adalah seorang biarawan dari Brno (Brünn dalam bahasa Jerman), Kekaisaran Austro-Hungaria (sekarang bagian dari Republik Ceko). Mendel disepakati umum sebagai 'pendiri genetika' setelah karyanya "Versuche über Pflanzenhybriden" atau Percobaan mengenai Persilangan Tanaman (dipublikasi cetak pada tahun 1866) ditemukan kembali secara terpisah oleh Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak pada tahun 1900. Dalam karyanya itu, Mendel pertama kali menemukan bahwa pewarisan sifat pada tanaman (ia menggunakan tujuh sifat pada tanaman kapri, Pisum sativum) mengikuti sejumlah nisbah matematika yang sederhana. Yang lebih penting, ia dapat menjelaskan bagaimana nisbah-nisbah ini terjadi, melalui apa yang dikenal sebagai 'Hukum Pewarisan Mendel'.
Dari karya ini, orang mulai mengenal konsep gen (Mendel menyebutnya 'faktor'). Gen adalah pembawa sifat. Alel adalah ekspresi alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang berkaitan dengan suatu sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari pasangan alel ini dinamakan genotipe. Apabila suatu individu memiliki pasangan alel sama, genotipe individu itu bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan dalam keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang teramati. Sifat yang terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe
KETURUNAN MENDAPATKAN GEN DARI ORANG TUA
Dalam kehidupan sehari-hari mungkin banyak diantara kita yang bertanya tentang adanya kemiripan bentuk morfologi yang kita miliki dengan orang tua kita. Mulai dari warna kulit, bentuk rambut dan masih banyak lagi bentuk yang lainnya.. Secara harfiah, orang tua tidak memberikan kepada anak-anaknya bintik-bintik, mata, rambut, ataupun sifat-sifat lainnya. Lalu, apa sebenarnmya yang diwariskan ? Orang tua melengkapi anaknya dengan informasi yang terkode dalam bentuk unit-unit herediter yanmg dinamakan gen. Puluhan ribu gen yang kita warisi dari ibu bapak kita adalah penyusun genom kita. Kedekatan kode genetik yang ada pada diri kita telah menjelaskan tentang kemiripan dalam hubungan keluarga. Gen kita memprogram sifat-sifat khusus yang muncul saat kita berkembang dari telur yang telah dibuahi menjadi dewasa.
Berikut ini adalah beberapa kode genetika yang secara  rinci akan mencoba menjelaskan tentang fungsi dan perannya :

1. material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),
 
2. bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
 
3. bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik
kode-genetika
KODE GENETIK
Gen tertentu membawa informasi yang dibutuhkan untuk membuat protein dan informasi itulah yang disebut sebagai kode genetik. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA utnuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai DNA yang akan menentukan susunan asam amino. Dalam tahun 1968 nirenberg, khorana dan Holley menerima hadiah nobel untuk penelitian mereka yang sukses menciptakan kode-kode genetik yang hingga sekarang kita kenal. Seperti kita ketahui asam amino dikenal ada 20 macam. Yang menjadi masalah bagaimana 4 basa nitrogen ini dapat mengkode 20 macam asam amino yang diperlukan untuk mengontrol semua aktifitas sel
dna
DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.
Struktur DNA

             Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan. Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu
- Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)
- Basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin (guanini = G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine = C) dan timin (thymine = T)
- Gugus fosfat
Gen adalah segmen-segmen DNA yaitu terdiri dari empat jenis monomer yang berbeda  yang dinamakan nukleotida. Informasi yang diwariskan diberikan dalam bentuk urutan nukleotida spesifik yang dimiliki oleh masing-masing gen, kurang lebih bagaikan informasi tertulis yang dikomunikasikan dalam bentuk urutan huruf-huruf yang membentuk arti. Bahasanya bersifat simbolik. Otak menerjemahkan kata-kata dan kalimat menjadi gambaran dan gagasan mental “ umpamanya objek yang kita bayangkan ketika membaca apel tidak mirip sama sekali dengan tulisan apel. Analog dengan hal ini, sel-sel menterjemahkan “ kalimat-kalimat “ genetik ke dalam bintik hitam dan ciri lain yang tidak memiliki kesamaan dengan gen lain. Sebagian besar gen memprogram sel-sel untuk mensintesis enzim yang spesifik dan protein lain ini merupakan aksi kumulatif  suatu organisme. Penurunan sifat-sifat herediter memiliki basis monokuler yaitu replikasi persis dari DNA, dan menghasilkan salinan-salinan gen yang dapat diteruskan dari orang tua ke keturunanya. Pada hewan dan tumbuhan, penurunan gen dari suatu generasi ke generasi selanjutnya dilakukan oleh sperma dan ovum  telur yang belum dibuahi . Setelah sel sperma dan telur bersatu dalam satu bentuk yang tunggal, maka gen dari kedua orang tuanya akan hadir di dalam nukleus yang berasal dari telur yang telah dibuahi. Begitulah proses transformasi genetik  kepada anak-anaknya. Pertanyaan kemudian bagaimana dengan pernyataan Allah dalam hadist Qudsinya yang bunyinya kurang lebih seperti ini “ untuk mendapatkan keturunan yang baik maka 25 tahun sebelum menikah maka kita harus memulainya
DNA dari suatu sel eukariotik dibagi lagi menjadi kromosom di dalam nukleus tersebut. Setiap spesies yang hidup mempunyai jumlah kromosom yang khas. Sebagai contoh manusia mempunyai 46 kromosom ( terkecuali dalam sel reproduktifnya ). Setiap kromosom terdiri dari sebuah molekul DNA tunggal yang panjang yang tergulung secara rumit sehingga terikat dengan berbagai protein.  Sebuah kromozom memiliki ratusan bahkan ribuan gen, masing-masing merupakan bagian spesifik dari molekul DNA. Lokasi spesifik suatu gen disepanjang suatu kromosom disebut lokus gen. Kelengkapan dari DNA  yang terdapat dalam kromosom akan berpengaruh terhadap variasi gen yang akan terwariskan kepada kita.